Selasa, April 26

Balon

Kejadian berawal ketika ada salah seorang teman saya sebut saja winda sedang berulang tahun. Yuli, maya, dan qiqi yang telah sibuk mempersiapkan barang-barang apa aja yang dibutuhin. Sedangkan saya dan muji sendiri yang baru balik dari kampus lebih memilih menunggu mereka di depan teras kamar saya di lantai 4 sembari ngobrol yang nggak jelas. Hehe..
Tibalah ketiganya dikosan, dengan cepat langsung diserahkan balon-balon yang harus ditiup ke saya dan muji oleh maya. Dan dengan segera kami berdua langsung mengambil balon-balon tersebut. Kemudian... DORRRRRRRR....!!!!!! satu balon pecah oleh muji... DORRRRRRRR......!!!!!! balon kedua pecah oleh saya. Saya dan muji hanya bisa cengengesan di luar sementara si maya berteriak dari dalam kamarnya, untuk info saat itu kamar saya dan maya bersampingan.
“itu balon udah dibeli sesuai umur si winda, jangan dipecahin mulu dong...." teriak maya.
Saya dan muji pun akhirnya meniup dengan hati-hati. Namun apa mau dikata balon yang dibeli berbentuk micky mouse. Saat ditiup Cuma mukanya aja yang ngembang sedangkan kupingnya tetap aja kempis. Maksud hati pengen ditiup lagi biar kupingnya bisa ke isi udara eh akhirnya,,, DOOOOOORRRRRRRRRRRR......!!!!!!
Tak ayal, suara dari dalam kamar berkumandang.
“NOPIIIIIIII...... pecah lagi lu beliin lagi gantinya."
"ups...hehehe..." saya cuma bisa cengengesan lagi sambil nyengir nggak jelas.. Berhubung duit di dompet lagi pas-pasan,hehe. alias dompet lagi mengkeret..
Tapiiiii,,,,, DOOOOOORRRRRRRRRRRR.....!!!!!!! kali ini bukan ulah saya melainkan ulah si muji yang nasibnya sama seperti saya, maksud hati pengen kasih udara kuping si micky malah pecah. Dan selang beberapa lama, DOOOOORRRRRRRR.....!!!! sekali lagi, dan kali ini giliran si qiqi. Bedanya kali ini balon yang udah jadi yang malah dipecahin sama dia. abis si qiqi tangan'y dipakein susuk jarum.. hehe..piss qi...
alhasil balon semakin berkurang Maya pun akhirnya keluar sambil ngomel-ngomel, maklum semuanya emang dia yang beli. Abisnya si winda ulang tahunnya pake akhir bulan segala sih, kan emang jatahnya kalo anak kosan itu setiap akhir bulan pasti ngiket perut, alias kanker, alias kantong kering, alias dompet kurus..hehe (alesan aja). Mana ada yang bisa nge-request mau lahirnya kapan, tanggal berapa, hari apa, jam berapa, dimana, de el el.
Balon-balon yang udah jadi langsung dibawa ke dalam kamar sama maya. Dan kami di wanti-wanti untuk meniup balonnya hati-hati, ukurannya kecil aja udah cukup. Untungnya pula nggak semua balon bentuknya micky mouse. Ada juga yang biasa bentuknya. Nah untuk yang satu itu saya emang ahlinya. Jadilah balonnya gede-gede. hehe..
Tapi sialnya malah saya ditinggal sendiri di teras buat niupin sisa balon. Sisanya juga nggak nanggung-nanggung pula lima buah balon harus saya tiup sendirian. Alhasil lumayan lah saya manyun bin jontor untuk sejenak.
Dan tibalah pukul 12 malam, kami pun akhirnya keluar dari kamar masing-masing dan segera menuju kamar maya untuk mengambil barang-barang yang harus kami bawa. Dan beginilah anak kosan mahalnya lilin ulang tahun membuat kami lebih memilih memakai lilin punya saya yang biasa dipake kalo lagi mati lampu, jadi bisa dibiliang lilin mati lampu.hehe. kemudian kami perlahan-lahan turun menuju kamar winda yang letaknya tepat disamping tangga lantai 2. Si maya berdiri tepat di depan kamar winda dia diminta untuk mengetuk kamar. Karena si maya sebelumnya sedang bermasalah sama winda dia jadi agak nggak enakan, jadi saat mengetuk pintu dengan sigap dia segera bersembunyi, sedangkan kami entah polos, oon atau bloonnya malah mengikutinya bersembunyi. Tak ayal maya segera kebingungan melihat tingkah kami yang mengikutinya. Kemudian kami kembali berdiri di depan kamar winda yang belum dibuka.. dan segera lilin dinyalakan kemudian, DUUAAAAAARRRRRRRRRRRRRRRRRR...............!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Sontak kami semua kaget dan langsung lari terbirit-birit mencari tempat persembunyian, ternyata waktu yuli bertugas memegang korek api menyalakan lilin, lilin yang ku pegang berada tepat dibawah balon yang dipegang qiqi. Dan alasan kenapa kami semua kabur, pertama takut si winda melihat kami saat ia keluar, kedua karena takut di marahi oleh penghuni kamar lain yang kamarnya terletak di lantai tiga dimana penghuni kamar tersebut yang berprofesi seorang suster dikenal super judes. Sehingga sering dipanggil suster ngesot oleh penghuni lain. dan ketiga takut di keroyok sama penghuni kosan lainnya. hehe..
Saya dan muji ngacir ke lantai satu, maya ngacir ke atas genteng lantai tiga dekat kamarnya, sedangkan yuli dan qiqi lebih memilih bersembunyi ditangga samping kamar winda. Namun sekali apes seterusnya berlanjut apes. Saat si maya tiba dilantai tiga dia langsung berpapasan dengan si suster dan tanpa bisa ditahan segera si suster memarahi maya, tapi bukan maya kalo orangnya nggak sok cuek. Si suster langsung ditinggalkannya begitu aja tanpa mempedulikan apapun perkataan si suster tersebut, walaupun rada keder juga tuh anak. Dan semprotan pun segera dilampiaskan ke arah qiqi dan yuli yang duduk tepat ditangga. Tampang sok polos dan seolah nggak tahu apa-apa mereka arahkan ke suster dan perlahan mereka menuruni tangga tersebut dan langsung ngacir ke arah kamar yuli yang memang letaknya di lantai dua.
Besarnya bunyi suara balon yang meletus membuat seluruh penghuni kosan bangun, tak heran jika si suster terus saja nyerocos tanpa henti, sambil nyari korban lainnya. Kami pun kembali berkumpul ke depan kamar winda. Dan setelah maya dapat dipanggil untuk turun karena dia malas kalau harus berpapasan dan mendengar ocehan si suster. Dan setelah kami saling menyuruh untuk memanggil maya ke atas, dengan alasan yang sama seperti maya, malas harus berpapasan dengan sang suster dan harus mendengar segala ocehannya. Mau tidak mau saya pun yang harus ke atas memanggil maya (alesannya karena kamar saya sampingan sama kamar maya), walaupun sebelumnya saya sendiri pun sempat disemprot olehnya. Dan untunglah setelah mengendap-endap ternyata suster tersebut sudah tidak ada. Kemudian kami berlima kembali berkumpul di depan kamar winda. Dan kali ini kami menjadi lebih berhati-hati saat menyalakan lilin.
Kemudian pintu kamar winda kembali diketuk. Untuk waktu yang lama pintu kamar pun terbuka, dan seperti kejutan pada umumnya kami langsung menyanyikan lagu ulang tahun. Tetapi selama kejadian berlangsung ada satu hal yang membuat kami bingung. Balon yang pecah tepat di depan kamar winda. dimana saat seluruh penghuni kosan bangun karena kaget, dia malah tetep pules di kamarnya,, kebo kalah kayak'y ama dia. Dia bahkan baru sadar kalo tadi di depan kamarnya sudah banyak kejadian heboh yang terjadi. Dan dengan polosnya dia cuma ngomong kayak gini
“ gue denger sih ada bunyi, tapi nggak tau bunyinya gede. Terus gue nggak pikir macem-macem lagi, terus gue tidur lagi. Ampe lu gedorin kamar gue baru deh gue bangun” sembari cengengesan. Dan selang beberapa lama balon-balon yang sudah di taruh winda dekat tempat tidurnya kembali pecah.
Hmm...emang anak yang aneh eh salah balon yang aneh. Dan buat kami berlima sepertinya emang nggak cocok buat megang balon. :p
Dan tanpa menunggu lama kamar winda langsung sunyi, suara tawa kami sejak masuk kamar winda lansung hilang seketika. Dan dengan sigap karena saya yang duduknya paling dekat pintu langsung sesegera mungkin mematikan lampu kamar winda. Biar seolah-seolah kamar winda tak berpenghuni. BODOH, sepertinya kata yang tepat untuk kami saat itu. :)..hehe

1 komentar:

  1. haahahahaah...
    g bakalan gw lupain kejadian ini...
    sumpah lucu banget,,
    walopun kena semprot ma suster ngesooottt...ikh seremm,

    yeeee,,akhirx kesampaian juga,,,congrats...:p

    BalasHapus